Sugar glider (Petaurus breviceps) adalah hewan kecil yang berasal dari Australia, Papua, dan sekitarnya. Dikenal karena penampilannya yang menggemaskan, tubuh mungilnya, serta kemampuannya meluncur dari satu tempat ke tempat lain, sugar glider semakin populer sebagai hewan peliharaan eksotis di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Ciri Fisik dan Perilaku
Sugar glider memiliki ukuran tubuh kecil, sekitar 16–21 cm, dengan ekor hampir sepanjang tubuhnya. Warna tubuh umumnya abu-abu dengan garis hitam yang khas di punggung, dan mata besar yang membuatnya tampak lucu sekaligus tajam dalam penglihatan malam.
Hewan ini aktif di malam hari (nokturnal) dan sangat sosial. Mereka membentuk ikatan yang kuat dengan sesama sugar glider, bahkan dengan pemiliknya jika dipelihara dengan baik. Karena itu, idealnya sugar glider dipelihara sepasang atau lebih agar tidak kesepian.
Kebiasaan dan Lingkungan Hidup
Di habitat aslinya, sugar glider hidup di pepohonan dan aktif melompat atau meluncur di antara cabang. Mereka menggunakan selaput kulit (patagium) yang membentang dari pergelangan tangan ke pergelangan kaki untuk meluncur di udara, mirip seperti tupai terbang.
Sugar glider membutuhkan kandang yang luas dan tinggi untuk mendukung kebiasaan alami mereka. Dalam kandang, disarankan untuk menambahkan cabang, tali, dan tempat tidur gantung untuk aktivitas bermain dan tidur.
Makanan Sugar Glider
Meski memiliki nama “sugar”, bukan berarti mereka hanya makan yang manis. Sugar glider membutuhkan makanan yang seimbang, terdiri dari buah-buahan, sayuran, dan protein seperti serangga kecil (jangkrik, ulat), telur rebus, atau makanan khusus sugar glider yang tersedia di pasaran.
Pemberian makanan manis seperti madu atau buah-buahan harus dibatasi agar tidak menyebabkan obesitas atau masalah pencernaan.
Baca Juga : Fakta Menarik Tentang Serigala, Hewan Liar yang Penuh Misteri
Cara Merawat Sugar Glider
Perawatan sugar glider memerlukan perhatian khusus. Berikut beberapa hal penting:
-
Kandang: Pilih kandang yang tinggi dengan ventilasi baik dan ruang gerak cukup.
-
Kebersihan: Bersihkan kandang secara rutin untuk menghindari bau dan penyakit.
-
Interaksi Sosial: Ajak sugar glider bermain setiap hari agar mereka merasa dekat dengan pemilik.
-
Pemeriksaan Kesehatan: Lakukan pengecekan rutin ke dokter hewan, terutama dokter spesialis hewan eksotik.
Karena sugar glider memiliki rentang hidup hingga 12–15 tahun, memiliki hewan ini berarti juga memiliki tanggung jawab jangka panjang.
Tantangan Memelihara Sugar Glider
Meski terlihat lucu, sugar glider tidak cocok untuk semua orang. Mereka bisa menimbulkan suara berisik di malam hari, menggigit jika stres atau belum terbiasa, dan membutuhkan perhatian serta stimulasi mental yang konstan. Selain itu, tidak semua dokter hewan bisa menangani sugar glider, sehingga akses ke layanan kesehatan hewan eksotik harus dipertimbangkan.
Sugar glider adalah hewan peliharaan eksotis yang bisa menjadi sahabat setia jika dirawat dengan baik. Dengan memahami kebutuhannya, mulai dari makanan, lingkungan, hingga interaksi sosial, Anda bisa membangun ikatan yang kuat dan menyenangkan dengan makhluk kecil ini. Bagi pecinta hewan yang siap dengan tanggung jawabnya, sugar glider bisa menjadi teman yang unik dan penuh kasih sayang.