Ahmad Alshad, seorang selebgram dan konten kreator asal Indonesia, dikenal luas karena kontennya yang unik dan tidak biasa. Salah satu daya tarik utama akun media sosialnya adalah keberadaan hewan buas yang tidak lazim dijadikan peliharaan: harimau. Kehadiran harimau di dalam rumah Alshad menjadi sorotan publik, memancing rasa penasaran sekaligus kekhawatiran dari berbagai kalangan.

Fakta Menarik Tentang Harimau Ahmad Alshad

Harimau yang kerap tampil di konten Ahmad Alshad bernama Cenora. Hewan ini merupakan harimau benggala yang telah tinggal bersama Alshad sejak masih berusia kecil. Menurut pengakuan Alshad, Cenora dibesarkan di lingkungan yang penuh kasih dan perhatian layaknya hewan peliharaan biasa, namun tetap memperhatikan kebutuhan alamiahnya sebagai satwa liar.

Cenora tumbuh di sebuah penangkaran pribadi yang dilengkapi fasilitas keamanan dan kesehatan. Selain itu, Alshad juga menyebut bahwa ia bekerja sama dengan dokter hewan dan pihak berwenang untuk memastikan bahwa harimaunya mendapatkan perawatan yang sesuai standar.

Kehidupan Harimau di Penangkaran Pribadi

Penangkaran milik Alshad menjadi tempat tinggal bagi beberapa hewan eksotis, termasuk harimau. Meski terlihat jinak di media sosial, hewan tersebut tetap menunjukkan naluri liarnya. Oleh karena itu, lingkungan penangkaran dirancang agar menyerupai habitat asli dan cukup luas untuk memungkinkan aktivitas fisik harimau.

Baca Juga : Kupu-kupu: Serangga Indah yang Penuh Keajaiban Alam

Pengelolaan penangkaran ini tidak bisa sembarangan. Alshad mengklaim bahwa ia memiliki izin resmi untuk memelihara satwa dilindungi dan selalu berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Penangkaran tersebut juga dikatakan terbuka untuk edukasi publik dalam skala terbatas.

Kontroversi dan Kritik Publik

Meski banyak yang mengapresiasi upaya Ahmad Alshad dalam merawat harimau, tidak sedikit pula yang melontarkan kritik. Banyak aktivis lingkungan dan pecinta satwa yang mempertanyakan etika memelihara satwa liar di lingkungan rumah pribadi. Beberapa menganggap bahwa walau memiliki izin, harimau tetap seharusnya hidup di alam liar atau dalam program konservasi yang lebih besar.

Konten yang menampilkan harimau bermain di rumah juga dianggap bisa memberi contoh keliru pada masyarakat, khususnya anak muda yang mengidolakan gaya hidup selebriti media sosial. Kekhawatiran utamanya adalah bahwa tindakan ini dapat menormalisasi praktik pemeliharaan satwa liar yang berisiko tinggi.

Peran Media Sosial dalam Edukasi atau Eksploitasi?

Keberadaan harimau di akun media sosial Ahmad Alshad membuka perdebatan panjang soal batas antara edukasi dan eksploitasi. Di satu sisi, Alshad berusaha menampilkan sisi positif dari perawatan hewan liar, lengkap dengan informasi medis dan biologisnya. Namun, di sisi lain, ada anggapan bahwa konten seperti ini bisa lebih berorientasi pada hiburan semata, tanpa edukasi yang memadai.

Karena itu, masyarakat dan warganet diminta untuk bijak dalam menyikapi konten semacam ini. Perlu ada regulasi lebih ketat tentang pemeliharaan dan penayangan satwa liar di media sosial untuk menjaga keseimbangan antara edukasi, hiburan, dan perlindungan hewan itu sendiri.

Harimau milik Ahmad Alshad memang menarik perhatian karena kedekatannya dengan manusia dan tampilannya di media sosial. Namun, di balik itu terdapat tanggung jawab besar yang harus dipenuhi, baik dari sisi hukum, etika, maupun konservasi. Publik perlu lebih kritis dan sadar bahwa tidak semua yang terlihat lucu dan menarik di layar ponsel adalah hal yang tepat untuk ditiru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *